Di antara keutamaan orang yang bertauhid dan berusaha meninggalkan kesyirikan adalah ia akan mendapatkan rasa aman dan mendapatkan petunjuk. Tentu saja rasa aman dan petunjuk adalah nikmat yang begitu besar.
Allah Ta’ala berfirman,
الَّذِينَ آَمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al An’am: 82).
Ketika turun ayat tersebut, para sahabat pun menanyakan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka berkata,
أَيُّنَا لاَ يَظْلِمُ نَفْسَهُ
“Siapa yang tidak menzhalimi dirinya sendiri?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata,
لَيْسَ هُوَ كَمَا تَظُنُّونَ إِنَّمَا هُوَ كَمَا قَالَ لُقْمَانُ لاِبْنِهِ (يَا بُنَىَّ لاَ تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ)
“Itu bukan seperti yang kalian sangkakan. Yang dimaksud dengan zhalim di situ adalah seperti perkataan Lukman pada anaknya, “Wahai anakku, janganlah engkau berbuat syirik pada Allah karena syirik adalah kezhaliman yang amat besar.“[1] (HR. Bukhari no. 4776 dan Muslim no. 124).
Berarti yang dimaksud kesyirikan dalam surat Al An’am ayat 82, bukanlah kezhaliman biasa. Namun yang dimaksud adalah kezhaliman pada Allah dengan menyekutukan Allah dalam ibadah, alias syirik.
Artinya, jika seseorang bersih dari syirik, maka ia akan mendapatkan balasan seperti yang Allah sebut di akhir ayat yaitu mendapatkan rasa aman dan petunjuk.
Al Hasan dan Al Kalbiy mengatakan bahwa rasa aman itu didapatkan di akhirat, sedangkan petunjuk itu diperoleh di dunia. (Taisir Al ‘Azizil Hamid, 1: 201)
Sedangkan Ibnu Katsir mengatakan,
هؤلاء الذين أخلصوا العبادة لله وحده لا شريك، له، ولم يشركوا به شيئا هم الآمنون يوم القيامة، المهتدون في الدنيا والآخرة.
“Mereka adalah orang yang memurnikan ibadah hanya untuk Allah, tidak berbuat syirik pada-Nya. Mereka tidak berbuat syirik sedikit pun. Balasannya, mereka mendapatkan rasa aman pada hari kiamat dan mendapatkan petunjuk di dunia dan akhirat.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 3: 569)
Ya Allah, selamatkanlah kami dari syirik dan berikanlah kami rasa aman, tentram serta petunjuk di dunia dan akhirat.
Referensi:
Taisir Al ‘Azizil Hamid fii Syarh Kitabit Tauhid, Syaikh Sulaiman bin ‘Abdillah bin Muhammad bin ‘Abdil Wahhab, terbitan Ash Shumai’i, cetakan kedua, tahun 1429 H.
Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, terbitan Dar Ibnil Jauzi, cetakan pertama, tahun 1431 H.
—
Akhukum fillah,
Muhammad Abduh Tuasikal
Disusun di Pesantren Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul, 2 Safar 1435 H, 15: 44
Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh Tuasikal, Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter @RumayshoCom
—
Bagi yang berminat dengan buku terbaru karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, yaitu Buku Panduan Amal Shalih di Musim Hujan (harga: Rp.12.000,-) dan Buku Mengikuti Ajaran Nabi Bukanlah Teroris -edisi revisi dan cetakan kedua- (harga: Rp.14.000,-), silakan pesan via sms atau WA ke nomor 0852 00 17 1222 atau via PIN BB: 2AF1727A. Pesan segera!